Sejarah Manusia Purba Di Indonesia dan Jenis-Jenisnya

2/5 - (1 vote)

Sejarah manusia purba di Indonesia

Jejak fosil manusia purba dapat ditemukan di berbagai tempat di seluruh dunia. Di Indonesia jejak fosil manusia purba hanya diketahui di Jawa yaitu di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Orang Indonesia kuno ini berasal dari Periode Kuarter sekitar 599 ribu tahun.

 

Sejarah-Manusia-Purba-Di-Indonesia-dan-Jenis-Jenisnya

Seperti yang bisa Anda lihat, Periode Kuarter ini juga terbagi menjadi dua bagian, yaitu pada masa Dilluvian (Pleistocene) dan juga pada Alluvian (Holocene). Dilluvium menurut Dr. Von Koenigswald terbagi menjadi 3 struktur, yaitu lapisan bawah, lapisan tengah, dan lapisan atas. Beberapa fosil manusia purba ada di setiap bagian atau lapisan.

A. Dilluvium di bawah

Dari lapisan inilah ditemukan sisa-sisa fosil dan 3 jenis manusia purba, yaitu:

  • Meganthropus Palaeojavanicus. Jenis ini termasuk yang tertua dan fosilnya telah ditemukan di kawasan Sangiran
  • Fosil Pithecanthropus Dubius juga berada di tempat yang sama yaitu di Sangiran. Para ahli masih belum yakin apakah fosil tersebut benar-benar fosil manusia atau kera. Karenanya mereka disebut Pithecanthropus Dubius, yang berarti manusia-kera yang meragukan
  • Pithecanthropus robustus atau Plthecanthropus Mojokertensis juga ditemukan di tempat yang sama oleh cendekiawan Weidenreich. Orang purba bernama Pithecanthropus robustus, sedangkan Von Koenigswald menamainya Pithecanthropus Mojokertensis. Sebab dialah yang pertama kali menemukan fosil yang sama di
  • Mojokerto

B. Dilluvium Tengah

Jenis manusia purba yang lebih muda ini diperkenalkan oleh Dr. Eugene Dubois. Manusia diberi nama Pithecanthropus Erectus, yang artinya: manusia-kera dengan jejak yang tegak.

C. Dilluvium di atas

Manusia purba yang sangat muda dari spesies dilluvium lain ditemukan di daerah Ngandong dan diberi nama Homo Soloensis. Kemudian spesies manusia purba yang sama yang ditemukan di Wajak atau Tulung Agung disebut Homo Wajakensis.

Memahami orang-orang awal di Indonesia

Orang-orang kuno ini sering disebut sebagai orang prasejarah (prehistoric people), yaitu tipe orang yang hidup di zaman yang belum terbiasa dengan tulisan. Para sejarawan sangat yakin bahwa orang kuno telah hidup di bumi ini selama kurang lebih 4 juta tahun.

Ditinjau dari ciri-ciri manusia purba juga memiliki volume otak yang lebih besar dari manusia modern saat ini. Untuk mengetahui kehidupan manusia purba di Indonesia dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

Melalui sisa-sisa tulang manusia, hewan dan tumbuhan yang telah berubah menjadi batu atau fosil.
Melalui peninggalan alat dan perkakas yang digunakan oleh manusia purba sebagai hasil dari budaya manusia, seperti barang rumah tangga, senjata, bangunan, atau perhiasan.

Jenis Orang Tua di Indonesia

1. Meganthropus Palaeojavanicus

Banyak ditemukan oleh seorang arkeolog Belanda bernama Van Koenigswald. Ia adalah orang pertama yang menemukan fosil ini di daerah Sangiran pada tahun 1936. Manusia purba di Indonesia tidak persis sama dengan jenis orang tua di dunia. Selama periode ini, sebagian besar fosil ditemukan dalam kondisi yang mirip dengan di Barat. Ketika para arkeolog menemukan fosil yang berbeda dari sebelumnya, memicu semangat ilmiah di kalangan arkeolog untuk mempelajari lebih lanjut tentang fosil manusia purba di Indonesia.

Diperkirakan manusia besar ini hidup 1 hingga 2 juta tahun yang lalu. Ini dapat dibuktikan dengan menggunakan fosil menggunakan teknik peluruhan karbon. Kemudian kita bisa mengetahui umur fosil tersebut. Karena sifat paruh waktu, ada banyak fosil, batuan, dan elemen lain yang dapat kita perkirakan usianya. Bahkan umur bumi tercinta kita dapat diperkirakan dari waktu paruh unsur karbon dalam suatu bahan atau zat. Meganthropus Palaeojavanicus memiliki sifat-sifat berikut:

  • Memiliki tulang pipi yang agak tebal
  • Memiliki otot rahang yang kuat
  • Tidak memiliki dagu
  • Memiliki tonjolan yang tajam
  • Memiliki tulang frontal yang menonjol
  • Sangir memiliki perawakan yang kokoh, rahang bawah meganthropus, memakan tumbuhan, dan juga hidup berkelompok dan bergerak.

2. Pitecanthropus erectus

Orang-orang purba ini hidup di wilayah Indonesia 1-2 juta tahun yang lalu. Wilayah Indonesia yang menurut sejarah arkeologi di Indonesia sering mengalami bencana alam. Mulai dari hal-hal yang sifatnya wajib, hingga pembentukan wilayah Indonesia yang terdiri dari berbagai jenis pulau-pulau kecil. Dokter Belanda Eungene Dubois menemukan orang pertama di sini. Ciri-ciri Pitecanthropus adalah:

Ia berjalan tegak, tetapi strukturnya mirip dengan monyet. Ia juga dikenal sebagai manusia-kera yang berjalan tegak.
Dengan struktur tengkorak yang mirip dengan monyet, sangat memungkinkan untuk memiliki ukuran otak yang kecil.
Dapat menyebabkan spesies manusia purba ini memiliki tingkat kecerdasan yang hampir sama, tetapi di atas naluri binatang.
Pitecanthropus adalah bangsa atau tempat berkumpulnya makanan.

Memiliki ciri-ciri tubuh yang tegak dan kemungkinan besar merupakan yang terbesar pada masanya. Dengan ukuran otak yang masih kecil dibandingkan makhluk lain, hasil yang cukup mengejutkan ada jejak berkumpulnya makanan atau ibu hamil yang memperlihatkan kumpul-kumpul kelompok dari air Jangheh.

3. Pitecanthropus mojokertensis

Dalam hal ini, di mana tidak perlu meneliti spesies manusia purba beserta gambar-gambarnya, kita dapat mengetahui bahwa Eungene Dubois berhasil menemukan jenis fosil ini di daerah Mojokerto, itulah sebabnya ia menyebut penemuan fosilnya sebagai penemuan yang signifikan. abad ini. Penggalian di Mojokerto pasti akan menghancurkan tulang-tulangnya. Beberapa bagiannya dihancurkan sehingga beberapa detail tidak disimpan sepenuhnya.

Karakteristik manusia purba di Indonesia pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan manusia di zaman modern. Semoga berhasil bagi Anda yang mendapatkan wawasan dari membaca artikel seperti ini. Sangat penting untuk mengulang bahwa isi dari orang-orang purba ini bukanlah sumber literatur ilmiah.

Baca Juga: