Prinsip Manajemen POAC

Rate this post

POAC – Pada pertemuan kali ini, Kabarkan.com akan kembali memberikan materi pembahasan tentang POAC antara lain pemahaman, perencanaan, pengorganisasian, pengaktifan dan monitoring. Namun pertemuan sebelumnya juga mengklarifikasi materi pembahasan majelis. Sekarang mari kita simak ulasan berikut bersama-sama untuk lebih jelasnya.

Pahami POAC

Apa yang dimaksud dengan POAC? POAC adalah singkatan dari Controlling, Actuating, Planning, Organizing, yang merupakan fungsi dasar dari ilmu manajemen.

 

Prinsip-Manajemen-POAC

Berikut Ini Telah Kami Kumpulkan Yang Bersumber Dari Laman https://kabarkan.com/ Yang Akhirnya Saya Tuliskan Disini.

Fungsi manajemen merupakan elemen fundamental yang selalu ada dan melekat dalam proses manajemen yang digunakan oleh manajer sebagai acuan dalam menjalankan aktivitas untuk mencapai tujuan.
Menurut George R. Terry, 1958 dalam bukunya yang berjudul Principles of Management (Sukarna, 2011: 10).

George membagi empat fungsi dasar manajemen, yaitu pemantauan (pengendalian), pengorganisasian (pengorganisasian), pelaksanaan atau pergerakan (penggerak) dan perencanaan (perencanaan). Empat fungsi administrasi yang disebutkan di atas dapat disingkat POAC.

Kesimpulan dari fungsi manajemen adalah beberapa bagian manajemen perlu diterapkan agar tujuan, visi dan misi perusahaan dapat cepat tercapai.

Bagian manajemen ini lebih dikenal dengan POAC.

Di bawah ini Anda akan mempelajari lebih lanjut tentang pemahaman POAC (perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian, pengendalian) menurut para ahli.

Perencanaan POAC

Perencanaan adalah susunan langkah-langkah yang sistematis dan teratur untuk mencapai tujuan organisasi atau untuk memecahkan suatu masalah.

Perencanaan dapat diartikan sebagai upaya untuk menggunakan sumber daya yang tersedia dengan memperhatikan segala kendala guna mencapai tujuan secara efisien dan efektif.

Perencanaan adalah langkah pertama dalam proses manajemen karena ketika merencanakan kegiatan organisasi di masa depan, semua sumber daya dalam organisasi diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi.

Dalam melaksanakan suatu perencanaan ada kegiatan yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu dengan memperkirakan (merencanakan) kegiatan dalam menjalankan organisasi dan dalam penganggaran (penganggaran).

Prakiraan dapat digunakan untuk menentukan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi di masa yang akan datang guna mencapai tujuan bersama organisasi.

Dalam melakukan suatu peramalan harus selalu memperhatikan tujuan utama organisasi, sumber daya organisasi dan analisis organisasi (dapat menggunakan SWOT) untuk mengetahui potensi eksternal dan internal.

Berikut ini adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan saat melakukan perencanaan. Harus S. M. A. R. T. T. S. M. A. R. T yaitu:

Spesifik

Proses perencanaan bersifat spesifik dan harus jelas atau dalam cakupan. Tidak perlu terlalu idealis dan terlalu luas.

Terukur

Measurable artinya program kerja atau rencana kerja organisasi harus diukur dari tingkat keberhasilannya.

Dapat dijangkau

Reachable artinya dapat dijangkau dengan mudah. Jadi bukan sekedar angan-angan dalam perencanaan dan tidak bisa diimplementasikan dengan baik?

Realistis

Proses yang sesuai dengan keterampilan dan sumber daya yang tersedia adalah realistis. Tidak semudah itu dan tidak terlalu sulit untuk berjalan.

waktu

Artinya tenggat waktu yang sangat jelas. Secara mingguan, bulanan, triwulanan, semester dan tahunan. Jadi, mudah untuk menilai dan mengevaluasi.

Langkah-langkah untuk membuat rencana:

Analisis situasi dan identifikasi masalah

Saat mengidentifikasi dan menganalisis situasi organisasi, dengan mempertimbangkan tujuan organisasi. Dengan melakukan analisis situasi, Anda dapat menggunakan teknik analisis SWOT.

Tentukan skala prioritas

Setelah menganalisis dan mengidentifikasi suatu masalah, pertama-tama perlu ditentukan ruang lingkup prioritas untuk melaksanakan kegiatan.

Hal ini untuk memenuhi kebutuhan organisasi yang sangat mendesak yang dapat diprioritaskan untuk menjamin kelangsungan organisasi.

Tetapkan tujuan program

Agar pelaksanaan kegiatan organisasi mengarah pada pencapaian tujuan organisasi yang diinginkan, maka tujuan program harus ditetapkan agar pencapaian program dapat diukur selama pelaksanaan program.

Atur POAC

Pengorganisasian dapat diartikan sebagai kegiatan yang menetapkan aturan tentang tugas individu yang terlibat dalam melaksanakan kegiatan organisasi sesuai dengan kompetensi sumber daya manusia yang dapat dimiliki.

Jadi dapat dikatakan bahwa kegiatan adalah keseluruhan proses pemilihan orang dan penugasan sarana dan prasarana untuk menunjang tugas masyarakat dalam berorganisasi.

Serta mengatur mekanisme kerja untuk memastikan tercapainya tujuan program dan organisasi.

Menurut George R. Terry, tugas organisasi adalah menyelaraskan kelompok orang yang berbeda, melayani berbagai jenis kepentingan, dan menggunakan semua keterampilan ke arah tertentu.

Saat menyelenggarakan kegiatan yang dapat dilakukan yaitu personalia (penempatan karyawan) dan saat mengintegrasikan seluruh sumber daya organisasi.

Personil sangat penting bagi organisasi. Menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat dalam suatu organisasi menjamin kelangsungan pelaksanaan aktivitas organisasi.

Fungsi pemimpin adalah mampu menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat.

Manajer harus mampu mengenali potensi sumber daya manusia yang berketerampilan tinggi dan bertanggung jawab dalam menjalankan aktivitas di roda organisasi.

Setelah orang yang tepat dapat dipilih untuk tugas-tugas tertentu, potensi sumber daya manusia juga harus dikoordinasikan dan diintegrasikan sehingga mereka dapat bekerja secara sinergis dalam mencapai tujuan organisasi.

Langkah-langkah organisasi:

Tujuan organisasi yang perlu Anda pahami untuk karyawan Anda. (Dapat menjelaskan kepada semua staf tentang tujuan organisasi yang perlu dicapai).
Bagikan pekerjaan dengan jelas di antara karyawan. (Letakkan karyawan yang kompeten pada posisi yang sangat sesuai. Dan jangan biarkan posisi strategis bebas, karena ini mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan.)
Tentukan staf prosedural. (Dalam menetapkan metode kerja dan evaluasi staf, serta hukuman dan penghargaan yang diterima. Selain itu dapat menjelaskan proses garis koordinasi dan sinergi dalam penyelenggaraan organisasi, sehingga semua jabatan dapat digabungkan untuk mencapai tujuan organisasi).
Delegasikan ke otoritas. (Berani mendelegasikan kewenangan sesuai peran dan fungsi masing-masing).

Aktifkan POAC (gerakan)

Bila perencanaan dan pengorganisasian yang baik atau kurang bermanfaat, jika tidak pelaksanaan pekerjaan organisasi yang sangat bertanggung jawab dapat mengikuti.

Oleh karena itu, seluruh sumber daya manusia (SDM) yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.

Pelaksanaan pekerjaan harus selalu sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun dengan cermat.

Setiap pelaku dalam organisasi harus dapat bekerja sesuai dengan fungsi, tugas, peran, keahlian dan kompetensi masing-masing individu departemen SDM guna mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan. Inti dari Actuating adalah gerakan seluruh anggota kelompok yang bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.

Saat melaksanakan suatu kegiatan dalam organisasi, para pelaku organisasi harus:

Merasa sangat percaya diri dan mampu melakukan pekerjaan
Percaya pada pekerjaan yang memiliki nilai tambah bagi dirinya sendiri,
Jangan merasa terbebani oleh masalah pribadi atau tugas lain yang lebih penting atau mendesak,
Tugas yang diberikan harus relevan
Hubungan yang harmonis antar karyawan.

Mengaktifkan atau memobilisasi dapat mencakup kepemimpinan dan koordinasi.

Kepemimpinan adalah gaya kepemimpinan seorang pemimpin dalam mengoptimalkan segala potensi dan sumber daya organisasi untuk mengarah pada pencapaian program dan tujuan organisasi.

Sedangkan koordinasi merupakan kegiatan yang membawa orang-orang yang terlibat dalam organisasi ke dalam suasana kerjasama yang sangat harmonis.

Koordinasi ini dapat menghindari kemungkinan terjadinya persaingan tidak sehat dan kebingungan dalam tindakan antara orang-orang yang terlibat dalam pencapaian tujuan.

Melalui koordinasi, semua sumber daya manusia yang tersedia dapat dipanggil untuk bekerja sama menuju ke arah tertentu.

Pekerjaan dapat mengarah pada lima aktivitas:

Membuat sebuah keputusan.
Menjalin komunikasi agar terjadi saling pengertian antara pimpinan dan bawahan.
Berikan dorongan, semangat, dan inspirasi kepada bawahan untuk membantunya mengambil tindakan.
Pilih orang yang harus menjadi anggota grup yang sesuai.
Meningkatkan pengetahuan dan sikap bawahan agar dapat lebih baik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Tujuan (pergerakan) adalah:

Dengan menciptakan kolaborasi yang lebih efisien.
Kembangkan keterampilan dan kemampuan setiap karyawan.
Tingkatkan rasa memiliki dan cinta di tempat kerja.
Berusaha menciptakan lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan.
Ciptakan organisasi yang mudah berkembang secara dinamis.

4. Monitoring (pengendalian)

Menurut George R. Terry, pengendalian dapat dirumuskan sebagai proses penentuan yang harus dicapai sebagai standar. Yang dilakukan adalah pelaksanaan, evaluasi pelaksanaan dan bila perlu pelaksanaan kegiatan perbaikan agar pelaksanaannya memungkinkan agar sesuai. dengan rencana yang diberikan, sesuai dengan standar (ukuran).

Terry (Sukarna, 2011: 116) mengemukakan proses pemantauan sebagai berikut:

Dapat menentukan standar atau dasar pemantauan (menetapkan standar dasar pengendalian).
Mengukur kinerja.
Bandingkan penerapan standar dan lihat apakah ada perbedaan (membandingkan kinerja dengan standar dan mencatat perbedaannya).
Memperbaiki ketidaksesuaian dengan mengambil tindakan yang tepat (memperbaiki ketidaksesuaian dengan mengambil tindakan perbaikan).

Lihat Juga : https://kabarkan.com/contoh-cerita-fantasi/