Sepanjang tahun 2021, kategori Produk Rumah Tangga, Fashion dan Olahraga menjadi favorit di Tokopedia

Rate this post

Sepanjang tahun 2021, kategori Produk Rumah Tangga, Fashion dan Olahraga menjadi favorit di Tokopedia

favorit di Tokopedia

Tahun 2021 baru saja berakhir, sejumlah perusahaan ternama memutuskan untuk mengakhirinya dengan merilis data rangkuman apa yang terjadi dalam setahun terakhir, apa yang telah dicapai dan juga tren yang terbentuk. Salah satunya Tokopedia yang baru saja mengumumkan tren jual beli tahun 2021.

Dalam dua tahun terakhir, pandemi masih menjadi perhatian banyak pihak, dampak masifnya yang mendorong perubahan di banyak industri, terutama usaha kecil, mikro, dan menengah. Namun, di tengah beberapa sektor yang goyah, sektor e-commerce justru mengalami rebound yang cukup signifikan.

Disampaikan Kredivo, transaksi e-commerce harian meningkat 26% selama pandemi. Menurut laporan e-Conomy 2020, rata-rata orang Indonesia menghabiskan sekitar 4,7 jam sehari untuk mengakses internet selama pandemi.

Angka itu 30% lebih tinggi dari sebelum pandemi, yang biasanya hanya berlangsung sekitar 3,6 jam sehari. Perubahan perilaku online yang dominan mendorong pergeseran ini.

Dalam siaran pers yang diterima Trikinet, Tokopedia melaporkan beberapa data menarik.
Rumah tangga, fashion, olahraga, dan hobi menjadi kategori produk paling populer

Menurut Tokopedia, ketiga kategori ini paling banyak diminati dibandingkan kategori produk lainnya. Sayangnya, angka dan persentase di masing-masing kategori ini tidak diberikan. Pada saat penulisan artikel ini, tim Trikinet telah mengirimkan pertanyaan mengenai hal tersebut namun belum mendapat tanggapan.

Ini bukan pertama kalinya industri fashion dan peralatan rumah tangga muncul sebagai ceruk terseksi untuk transaksi berbasis online. Laporan serupa juga diterbitkan oleh Evermos dan Soka Institute yang melakukan penelitian untuk mengetahui produk dan kategori apa yang diminati untuk membantu para pelaku UMKM berkembang dan menghindari kegagalan bisnis di tahap awal.

Dengan demikian, diketahui bahwa Food & Beverage, Household Goods dan Womenswear merupakan kategori dengan pembelian produk tertinggi selama setahun terakhir.
Produk terlaris: masker, t-shirt, dan sepatu kets

Jika itu adalah tiga besar kategori terpopuler, kali ini Tokopedia menyebut tiga produk teratas yang dibeli publik di platform mereka, antara lain masker, kaos, dan sepatu kets.

Menurut Nuraini, pesatnya penjualan sepatu kets didorong oleh berbagai inisiatif yang telah dilakukan Tokopedia dengan UMKM lokal di industri fashion, seperti gerakan Bersebelas Melangkah Bersama.

Kategori kesehatan, sektor yang bersentuhan langsung dengan pandemi, memang mengalami lonjakan di berbagai kategori produk, termasuk masker.

Pada tahun 2020 saja, menurut Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Dirjen Farmalkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Engko Socialine Magdalene, jumlah produsen masker meningkat tajam dari semula 26 menjadi 83.
Denpasar, Palembang dan Makassar menjadi kota dengan pertumbuhan UMKM lokal terbesar

Ekhel Chandra Wijaya, Senior Lead External Communications Tokopedia, mengatakan kepada Trikinet bahwa Tokopedia menemukan bahwa Denpasar, Palembang, dan Makassar adalah beberapa wilayah di Indonesia yang jumlah penjualnya, termasuk UMKM lokal, mengalami penurunan pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020 yang paling tinggi.

Terkait inisiatif Hyperlocal Tokopedia, sepanjang tahun 2021 Tokopedia tidak hanya akan fokus di kota-kota besar saja, tetapi juga telah meningkatkan upaya ini di berbagai kota lainnya antara lain Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Bandar Lampung, Malang, Denpasar dan lain-lain. .

Inisiatif ini akan semakin diintensifkan di seluruh Indonesia untuk mendorong lebih banyak UMKM lokal – dari berbagai kategori lain selain fashion, olahraga dan hobi, serta makanan dan minuman – untuk melakukan #BangkitBersama di tengah pandemi.

Program-program ini juga disertai dengan pendampingan para pemangku kepentingan bisnis melalui kursus/webinar online gratis yang disebut Seller Kilat School. Ada juga pusat pelatihan penjualan dimana UMKM bisa mendapatkan berbagai materi pelatihan untuk lebih mengembangkan usahanya.

Sumber :